MAKALAH LISTRIK
MAGNET
“EFEK MEDAN MAGNET”
Oleh :
Kelompok VI
v Alifah Nur
Rochmah (20600111004)
v Cici Anita Sari (20600111018)
v Erni R. Manara (20600111022)
v Endang Kusmiati (20600111021)
v Hasnidar (20600111032)
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
Segala
puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik
berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah listrik magnet ini dengan judul “efek
medan magnet ” yang merupakan tugas kami dalam mata
kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini
menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti
sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan
motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar
jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang
ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH SWT
jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi
dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Makassar, 9 Desember
2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang
ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada beberapa cara untuk membuat
magnet diantaranya dengan cara menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan
cara induksi.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Garis gaya magnet
adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub
magnet. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju
kutub selatan.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda
bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. kemudain aluminium adalah bahan yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet yang termasuk paramagnetik sedangkan kertas merupakan
contoh materi yang tidak dapat ditarik oleh magnet karena kertas merupakan
nonmagnetik.
Magnet juga
mempunyai kemampuan untuk menunjuk ke
arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada penyimpangan antara penunjukan
magnet dan arah utara dn selatan geografis bumi. Adalah Hans Cristhian Oerstad menyadari bahwa
adanya hubungan antara sifat kemagnetan dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan
percobaan dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan kawat berarus
diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah kawat diarusi listrik kompas dapat
begerak menyimpang mengikuti arah kawat berarus. Percobaan inilah yang
dilakukan oleh Oerstad sehingga dia menarik kesimpulan bahwa Arus listik
menghasilkan medan magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah
ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb?
2. Apa yang dimaksud dengan medan
magnet?
3. Bagaimana medan magnet
disekitar penghantar berarus?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bunyi hukum
Coulomb.
2. Untuk memahami pengertian medan
magnet.
3. Untuk memahami medan magnet
disekitar penghantar berarus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemagnetan (Magnetostika)
1. Hukum Coulomb
Definisi
: Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub
magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.
F
= gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R
= jarak dalam meter.
m1
dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
Nilai
= 107 Weber/A.m (2.2)
Nilai
permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa. Perbandingan antara permeabilitas suatu zat
debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu.
mr
(2.3)
2. Pengertian
Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat
Medan ( H ) = Itensity
Kuat
medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu
satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang
menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai
titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam :
atau dalam
a. Garis Gaya
Magnet
1.
Garis-garis
gaya magnet tidak pernah memutus satu sama lain.
2.
Garis-garis
gaya magnet selalu masuk di selatan dan keluar di utara magnet dan membentuk
kurva tertutup.
Gambar 2.1 pola
garis-garis gaya magnet
b.
Rapat
Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi
: Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.
Kuat
medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B = rapat garis-garis gaya.
H = Kuat medan magnet.
catatan :
rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan
magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut:medan magnet serba sama ( homogen )
Gambar 2.2 medan
magnetik
Bila
rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya
garis-garis gaya (
) yang menembus
bidang seluar A m2 dan mengapit sudut
dengan kuat
medan adalah :
= B.A Sin
Satuanya : Weber.
c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya
Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan
menjadi dua yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang dapat ditarik
oleh magnet disebut benda magnet.
v Benda
diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya
emas.
v Benda
paramagnetik : bahan yang dapat
ditarik
dengan lemah oleh magnet.
Contohnya: aluminium
v Benda
feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar,
sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai
beberapa ribu. Contoh: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu (
almico )
3.
Medan magnet di sekitar penghantar berarus
a. Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan
seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam
kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya. Kesimpulan
: Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Gambar 2.3 percobaan
Oerstad
Cara
menentukan arah perkisaran jarum.
v Bila
arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum
berkisar ke arah ibu jari.
v Bila
arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola
garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada
sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat. Kesimpulan
: Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang
berpusatkan pada arus tersebut.
Gambar 2.4 pola
garis-garis gaya disekitar arus lurus
Cara
menentukan arah medan magnet
Bila
arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan
menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum BIOT SAVART.
Definisi
: Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan
panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan
jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
k
adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
k =
= 10-7
(2.8)
Vektor
B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika
l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =
(2.9)
Persamaan
ini disebut hukum Ampere.
4. Induksi Magnetik
Induksi
magnetik di sekitar arus lurus.
Besar
induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
B =
.
(2.10)
B
dalam W/m2
I
dalam Ampere
a
dalam meter
Kuat
medan dititik
H =
=
=
(2.11)
mr udara = 1
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :
(2.12)
Induksi
Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
Gambar 2.5 gambar
induksi magnetik di pusar arus lingkaran
Titik
A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A
dirumuskan :
Jika
kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
B =
.
atau B =
.
Induksi
magnetik di pusat lingkaran.
Dalam
hal ini r = a dan a =
900
Besar
induksi magnetik di pusat lingkaran.
B =
.
(2.13)
B
dalam W/m2.
I
dalam ampere.
N
jumlah lilitan.
a
jari-jari lilitan dalam meter.
Arah
medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Jika
arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide
adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus
listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan
tangan.
Gambar 2.6 Solenoida
Besar
induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari
penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1. Banyaknya
lilitan pada dx adalah :
atau n dx, n
banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P.
Bila
1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka a1= 0 0 dan a2 = 180 0
Induksi
magnetik di tengah-tengah solenoide :
Bila
p tepat di ujung-ujung solenoide a1=
0 0 dan a2 =
90 0
Toroida
Sebuah
solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan
lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida.
n
dapat diganti dengan
N
banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
5. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara
kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat
melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet
mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak
lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan.
Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B,
maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil
yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat
dirumuskan sebagai :
F = B I
sin a (2.19)
F
= gaya Lorentz.
B
= induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
a = sudut yang
diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus.
Kedalam
kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua
kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya
sebagai berikut :
Dilihat
dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam
kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz
pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama
dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.
Gambar 2.7 gaya
Lorentz
Kesimpulan
:
Arus listrik yang sejajar
dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak.
Bila
jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :
Besar
gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
Besar
gaya Lorentz tiap satuan panjang
F
tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip
dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila
kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
Untuk
I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan
:
1 Ampere adalah kuat arus
dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar
2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik.
Pertambahan
energi kinetik.
Partikel
A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba sama, kuat
medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE,
oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan :
Usaha
yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d (2.26)
Usaha
yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
v1
kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan
listrik sejauh d.
Lintasan
partikel jika v tegak lurus E.
Didalam
medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan
positif dengan kecepatan vx.
Dalam
hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan
sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh
sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik,
lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.
Kecepatan
pada saat meninggalkan medan listrik.
Arah
kecepatan dengan bidang horisontal q :
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Besar
gaya Lorentz pada partikel.
Pada
arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F = B . I .
sin a (2.31)
Arus
listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab
itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
F
= B .
. v . t sin a
F = B . q . v sin a (2.32)
F
adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar
induksi magnetik medan magnet, a
sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan
partikel bermuatan dalam medan magnet.
Gambar 2.8 Medan
magnet
Tanda
x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F = B . q . v (2.33)
Vektor
F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet
dengan lintasan bentuk : LINGKARAN. Gaya
centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
R =
R
jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m
massa partikel.
v
kecepatan partikel.
q
muatan partikel.
Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di
buka : Ibu jari menunjukkan ( i ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah
telapak tangan menunjukkan ( F )
Gambar 2.9 arah gaya
Lorentz dengan kaidah tangan kanan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai
berikut:
1.
Bunyi
hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik
menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya”.
2.
Medan
magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
3.
Medan
magnet di sekitar penghantar berarus ada beberapa misalnya saja pada penghantar
lurus berarus, penghantar melingkar dan disekitar kumparan.
B.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu:
1.
Diharapkan kepada para pembaca
agar memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini.
2.
Diharapkan agar
pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi medan magnet yang sekiranya ada tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
3.
Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar
dapat menambah wawasan. MAKALAH LISTRIK
MAGNET
“EFEK MEDAN MAGNET”
Oleh :
Kelompok VI
v Alifah Nur
Rochmah (20600111004)
v Cici Anita Sari (20600111018)
v Erni R. Manara (20600111022)
v Endang Kusmiati (20600111021)
v Hasnidar (20600111032)
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
Segala
puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik
berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah listrik magnet ini dengan judul “efek
medan magnet ” yang merupakan tugas kami dalam mata
kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini
menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti
sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan
motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar
jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang
ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH SWT
jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi
dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Makassar, 9 Desember
2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang
ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada beberapa cara untuk membuat
magnet diantaranya dengan cara menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan
cara induksi.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Garis gaya magnet
adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub
magnet. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju
kutub selatan.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda
bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. kemudain aluminium adalah bahan yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet yang termasuk paramagnetik sedangkan kertas merupakan
contoh materi yang tidak dapat ditarik oleh magnet karena kertas merupakan
nonmagnetik.
Magnet juga
mempunyai kemampuan untuk menunjuk ke
arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada penyimpangan antara penunjukan
magnet dan arah utara dn selatan geografis bumi. Adalah Hans Cristhian Oerstad menyadari bahwa
adanya hubungan antara sifat kemagnetan dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan
percobaan dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan kawat berarus
diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah kawat diarusi listrik kompas dapat
begerak menyimpang mengikuti arah kawat berarus. Percobaan inilah yang
dilakukan oleh Oerstad sehingga dia menarik kesimpulan bahwa Arus listik
menghasilkan medan magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah
ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb?
2. Apa yang dimaksud dengan medan
magnet?
3. Bagaimana medan magnet
disekitar penghantar berarus?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bunyi hukum
Coulomb.
2. Untuk memahami pengertian medan
magnet.
3. Untuk memahami medan magnet
disekitar penghantar berarus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemagnetan (Magnetostika)
1. Hukum Coulomb
Definisi
: Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub
magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.
F
= gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R
= jarak dalam meter.
m1
dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
Nilai
= 107 Weber/A.m (2.2)
Nilai
permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa. Perbandingan antara permeabilitas suatu zat
debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu.
mr
(2.3)
2. Pengertian
Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat
Medan ( H ) = Itensity
Kuat
medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu
satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang
menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai
titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam :
atau dalam
a. Garis Gaya
Magnet
1.
Garis-garis
gaya magnet tidak pernah memutus satu sama lain.
2.
Garis-garis
gaya magnet selalu masuk di selatan dan keluar di utara magnet dan membentuk
kurva tertutup.
Gambar 2.1 pola
garis-garis gaya magnet
b.
Rapat
Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi
: Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.
Kuat
medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B = rapat garis-garis gaya.
H = Kuat medan magnet.
catatan :
rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan
magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut:medan magnet serba sama ( homogen )
Gambar 2.2 medan
magnetik
Bila
rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya
garis-garis gaya (
) yang menembus
bidang seluar A m2 dan mengapit sudut
dengan kuat
medan adalah :
= B.A Sin
Satuanya : Weber.
c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya
Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan
menjadi dua yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang dapat ditarik
oleh magnet disebut benda magnet.
v Benda
diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya
emas.
v Benda
paramagnetik : bahan yang dapat
ditarik
dengan lemah oleh magnet.
Contohnya: aluminium
v Benda
feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar,
sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai
beberapa ribu. Contoh: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu (
almico )
3.
Medan magnet di sekitar penghantar berarus
a. Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan
seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam
kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya. Kesimpulan
: Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Gambar 2.3 percobaan
Oerstad
Cara
menentukan arah perkisaran jarum.
v Bila
arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum
berkisar ke arah ibu jari.
v Bila
arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola
garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada
sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat. Kesimpulan
: Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang
berpusatkan pada arus tersebut.
Gambar 2.4 pola
garis-garis gaya disekitar arus lurus
Cara
menentukan arah medan magnet
Bila
arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan
menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum BIOT SAVART.
Definisi
: Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan
panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan
jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
k
adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
k =
= 10-7
(2.8)
Vektor
B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika
l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =
(2.9)
Persamaan
ini disebut hukum Ampere.
4. Induksi Magnetik
Induksi
magnetik di sekitar arus lurus.
Besar
induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
B =
.
(2.10)
B
dalam W/m2
I
dalam Ampere
a
dalam meter
Kuat
medan dititik
H =
=
=
(2.11)
mr udara = 1
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :
(2.12)
Induksi
Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
Gambar 2.5 gambar
induksi magnetik di pusar arus lingkaran
Titik
A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A
dirumuskan :
Jika
kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
B =
.
atau B =
.
Induksi
magnetik di pusat lingkaran.
Dalam
hal ini r = a dan a =
900
Besar
induksi magnetik di pusat lingkaran.
B =
.
(2.13)
B
dalam W/m2.
I
dalam ampere.
N
jumlah lilitan.
a
jari-jari lilitan dalam meter.
Arah
medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Jika
arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide
adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus
listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan
tangan.
Gambar 2.6 Solenoida
Besar
induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari
penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1. Banyaknya
lilitan pada dx adalah :
atau n dx, n
banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P.
Bila
1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka a1= 0 0 dan a2 = 180 0
Induksi
magnetik di tengah-tengah solenoide :
Bila
p tepat di ujung-ujung solenoide a1=
0 0 dan a2 =
90 0
Toroida
Sebuah
solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan
lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida.
n
dapat diganti dengan
N
banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
5. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara
kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat
melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet
mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak
lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan.
Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B,
maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil
yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat
dirumuskan sebagai :
F = B I
sin a (2.19)
F
= gaya Lorentz.
B
= induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
a = sudut yang
diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus.
Kedalam
kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua
kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya
sebagai berikut :
Dilihat
dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam
kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz
pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama
dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.
Gambar 2.7 gaya
Lorentz
Kesimpulan
:
Arus listrik yang sejajar
dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak.
Bila
jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :
Besar
gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
Besar
gaya Lorentz tiap satuan panjang
F
tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip
dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila
kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
Untuk
I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan
:
1 Ampere adalah kuat arus
dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar
2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik.
Pertambahan
energi kinetik.
Partikel
A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba sama, kuat
medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE,
oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan :
Usaha
yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d (2.26)
Usaha
yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
v1
kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan
listrik sejauh d.
Lintasan
partikel jika v tegak lurus E.
Didalam
medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan
positif dengan kecepatan vx.
Dalam
hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan
sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh
sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik,
lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.
Kecepatan
pada saat meninggalkan medan listrik.
Arah
kecepatan dengan bidang horisontal q :
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Besar
gaya Lorentz pada partikel.
Pada
arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F = B . I .
sin a (2.31)
Arus
listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab
itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
F
= B .
. v . t sin a
F = B . q . v sin a (2.32)
F
adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar
induksi magnetik medan magnet, a
sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan
partikel bermuatan dalam medan magnet.
Gambar 2.8 Medan
magnet
Tanda
x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F = B . q . v (2.33)
Vektor
F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet
dengan lintasan bentuk : LINGKARAN. Gaya
centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
R =
R
jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m
massa partikel.
v
kecepatan partikel.
q
muatan partikel.
Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di
buka : Ibu jari menunjukkan ( i ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah
telapak tangan menunjukkan ( F )
Gambar 2.9 arah gaya
Lorentz dengan kaidah tangan kanan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai
berikut:
1.
Bunyi
hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik
menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya”.
2.
Medan
magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
3.
Medan
magnet di sekitar penghantar berarus ada beberapa misalnya saja pada penghantar
lurus berarus, penghantar melingkar dan disekitar kumparan.
B.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu:
1.
Diharapkan kepada para pembaca
agar memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini.
2.
Diharapkan agar
pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi medan magnet yang sekiranya ada tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
3.
Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar
dapat menambah wawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://aqudanfisika.blogspot.com/2010/MAKALAH LISTRIK
MAGNET
“EFEK MEDAN MAGNET”
Oleh :
Kelompok VI
v Alifah Nur
Rochmah (20600111004)
v Cici Anita Sari (20600111018)
v Erni R. Manara (20600111022)
v Endang Kusmiati (20600111021)
v Hasnidar (20600111032)
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
Segala
puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik
berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah listrik magnet ini dengan judul “efek
medan magnet ” yang merupakan tugas kami dalam mata
kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini
menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti
sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan
motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar
jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang
ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH SWT
jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi
dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Makassar, 9 Desember
2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang
ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada beberapa cara untuk membuat
magnet diantaranya dengan cara menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan
cara induksi.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Garis gaya magnet
adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub
magnet. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju
kutub selatan.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda
bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. kemudain aluminium adalah bahan yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet yang termasuk paramagnetik sedangkan kertas merupakan
contoh materi yang tidak dapat ditarik oleh magnet karena kertas merupakan
nonmagnetik.
Magnet juga
mempunyai kemampuan untuk menunjuk ke
arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada penyimpangan antara penunjukan
magnet dan arah utara dn selatan geografis bumi. Adalah Hans Cristhian Oerstad menyadari bahwa
adanya hubungan antara sifat kemagnetan dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan
percobaan dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan kawat berarus
diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah kawat diarusi listrik kompas dapat
begerak menyimpang mengikuti arah kawat berarus. Percobaan inilah yang
dilakukan oleh Oerstad sehingga dia menarik kesimpulan bahwa Arus listik
menghasilkan medan magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah
ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb?
2. Apa yang dimaksud dengan medan
magnet?
3. Bagaimana medan magnet
disekitar penghantar berarus?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bunyi hukum
Coulomb.
2. Untuk memahami pengertian medan
magnet.
3. Untuk memahami medan magnet
disekitar penghantar berarus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemagnetan (Magnetostika)
1. Hukum Coulomb
Definisi
: Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub
magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.
F
= gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R
= jarak dalam meter.
m1
dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
Nilai
= 107 Weber/A.m (2.2)
Nilai
permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa. Perbandingan antara permeabilitas suatu zat
debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu.
mr
(2.3)
2. Pengertian
Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat
Medan ( H ) = Itensity
Kuat
medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu
satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang
menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai
titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam :
atau dalam
a. Garis Gaya
Magnet
1.
Garis-garis
gaya magnet tidak pernah memutus satu sama lain.
2.
Garis-garis
gaya magnet selalu masuk di selatan dan keluar di utara magnet dan membentuk
kurva tertutup.
Gambar 2.1 pola
garis-garis gaya magnet
b.
Rapat
Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi
: Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.
Kuat
medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B = rapat garis-garis gaya.
H = Kuat medan magnet.
catatan :
rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan
magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut:medan magnet serba sama ( homogen )
Gambar 2.2 medan
magnetik
Bila
rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya
garis-garis gaya (
) yang menembus
bidang seluar A m2 dan mengapit sudut
dengan kuat
medan adalah :
= B.A Sin
Satuanya : Weber.
c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya
Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan
menjadi dua yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang dapat ditarik
oleh magnet disebut benda magnet.
v Benda
diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya
emas.
v Benda
paramagnetik : bahan yang dapat
ditarik
dengan lemah oleh magnet.
Contohnya: aluminium
v Benda
feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar,
sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai
beberapa ribu. Contoh: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu (
almico )
3.
Medan magnet di sekitar penghantar berarus
a. Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan
seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam
kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya. Kesimpulan
: Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Gambar 2.3 percobaan
Oerstad
Cara
menentukan arah perkisaran jarum.
v Bila
arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum
berkisar ke arah ibu jari.
v Bila
arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola
garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada
sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat. Kesimpulan
: Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang
berpusatkan pada arus tersebut.
Gambar 2.4 pola
garis-garis gaya disekitar arus lurus
Cara
menentukan arah medan magnet
Bila
arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan
menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum BIOT SAVART.
Definisi
: Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan
panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan
jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
k
adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
k =
= 10-7
(2.8)
Vektor
B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika
l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =
(2.9)
Persamaan
ini disebut hukum Ampere.
4. Induksi Magnetik
Induksi
magnetik di sekitar arus lurus.
Besar
induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
B =
.
(2.10)
B
dalam W/m2
I
dalam Ampere
a
dalam meter
Kuat
medan dititik
H =
=
=
(2.11)
mr udara = 1
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :
(2.12)
Induksi
Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
Gambar 2.5 gambar
induksi magnetik di pusar arus lingkaran
Titik
A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A
dirumuskan :
Jika
kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
B =
.
atau B =
.
Induksi
magnetik di pusat lingkaran.
Dalam
hal ini r = a dan a =
900
Besar
induksi magnetik di pusat lingkaran.
B =
.
(2.13)
B
dalam W/m2.
I
dalam ampere.
N
jumlah lilitan.
a
jari-jari lilitan dalam meter.
Arah
medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Jika
arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide
adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus
listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan
tangan.
Gambar 2.6 Solenoida
Besar
induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari
penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1. Banyaknya
lilitan pada dx adalah :
atau n dx, n
banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P.
Bila
1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka a1= 0 0 dan a2 = 180 0
Induksi
magnetik di tengah-tengah solenoide :
Bila
p tepat di ujung-ujung solenoide a1=
0 0 dan a2 =
90 0
Toroida
Sebuah
solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan
lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida.
n
dapat diganti dengan
N
banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
5. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara
kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat
melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet
mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak
lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan.
Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B,
maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil
yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat
dirumuskan sebagai :
F = B I
sin a (2.19)
F
= gaya Lorentz.
B
= induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
a = sudut yang
diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus.
Kedalam
kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua
kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya
sebagai berikut :
Dilihat
dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam
kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz
pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama
dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.
Gambar 2.7 gaya
Lorentz
Kesimpulan
:
Arus listrik yang sejajar
dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak.
Bila
jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :
Besar
gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
Besar
gaya Lorentz tiap satuan panjang
F
tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip
dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila
kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
Untuk
I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan
:
1 Ampere adalah kuat arus
dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar
2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik.
Pertambahan
energi kinetik.
Partikel
A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba sama, kuat
medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE,
oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan :
Usaha
yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d (2.26)
Usaha
yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
v1
kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan
listrik sejauh d.
Lintasan
partikel jika v tegak lurus E.
Didalam
medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan
positif dengan kecepatan vx.
Dalam
hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan
sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh
sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik,
lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.
Kecepatan
pada saat meninggalkan medan listrik.
Arah
kecepatan dengan bidang horisontal q :
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Besar
gaya Lorentz pada partikel.
Pada
arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F = B . I .
sin a (2.31)
Arus
listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab
itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
F
= B .
. v . t sin a
F = B . q . v sin a (2.32)
F
adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar
induksi magnetik medan magnet, a
sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan
partikel bermuatan dalam medan magnet.
Gambar 2.8 Medan
magnet
Tanda
x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F = B . q . v (2.33)
Vektor
F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet
dengan lintasan bentuk : LINGKARAN. Gaya
centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
R =
R
jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m
massa partikel.
v
kecepatan partikel.
q
muatan partikel.
Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di
buka : Ibu jari menunjukkan ( i ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah
telapak tangan menunjukkan ( F )
Gambar 2.9 arah gaya
Lorentz dengan kaidah tangan kanan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai
berikut:
1.
Bunyi
hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik
menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya”.
2.
Medan
magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
3.
Medan
magnet di sekitar penghantar berarus ada beberapa misalnya saja pada penghantar
lurus berarus, penghantar melingkar dan disekitar kumparan.
B.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu:
1.
Diharapkan kepada para pembaca
agar memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini.
2.
Diharapkan agar
pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi medan magnet yang sekiranya ada tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
3.
Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar
dapat menambah wawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
MAKALAH LISTRIK
MAGNET
“EFEK MEDAN MAGNET”
Oleh :
Kelompok VI
v Alifah Nur
Rochmah (20600111004)
v Cici Anita Sari (20600111018)
v Erni R. Manara (20600111022)
v Endang Kusmiati (20600111021)
v Hasnidar (20600111032)
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
Segala
puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik
berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah listrik magnet ini dengan judul “efek
medan magnet ” yang merupakan tugas kami dalam mata
kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini
menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti
sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan
motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar
jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang
ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH SWT
jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi
dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Makassar, 9 Desember
2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang
ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada beberapa cara untuk membuat
magnet diantaranya dengan cara menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan
cara induksi.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Garis gaya magnet
adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub
magnet. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju
kutub selatan.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda
bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. kemudain aluminium adalah bahan yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet yang termasuk paramagnetik sedangkan kertas merupakan
contoh materi yang tidak dapat ditarik oleh magnet karena kertas merupakan
nonmagnetik.
Magnet juga
mempunyai kemampuan untuk menunjuk ke
arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada penyimpangan antara penunjukan
magnet dan arah utara dn selatan geografis bumi. Adalah Hans Cristhian Oerstad menyadari bahwa
adanya hubungan antara sifat kemagnetan dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan
percobaan dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan kawat berarus
diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah kawat diarusi listrik kompas dapat
begerak menyimpang mengikuti arah kawat berarus. Percobaan inilah yang
dilakukan oleh Oerstad sehingga dia menarik kesimpulan bahwa Arus listik
menghasilkan medan magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah
ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb?
2. Apa yang dimaksud dengan medan
magnet?
3. Bagaimana medan magnet
disekitar penghantar berarus?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bunyi hukum
Coulomb.
2. Untuk memahami pengertian medan
magnet.
3. Untuk memahami medan magnet
disekitar penghantar berarus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemagnetan (Magnetostika)
1. Hukum Coulomb
Definisi
: Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub
magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.
F
= gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R
= jarak dalam meter.
m1
dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
Nilai
= 107 Weber/A.m (2.2)
Nilai
permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa. Perbandingan antara permeabilitas suatu zat
debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu.
mr
(2.3)
2. Pengertian
Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat
Medan ( H ) = Itensity
Kuat
medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu
satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang
menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai
titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam :
atau dalam
a. Garis Gaya
Magnet
1.
Garis-garis
gaya magnet tidak pernah memutus satu sama lain.
2.
Garis-garis
gaya magnet selalu masuk di selatan dan keluar di utara magnet dan membentuk
kurva tertutup.
Gambar 2.1 pola
garis-garis gaya magnet
b.
Rapat
Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi
: Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.
Kuat
medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B = rapat garis-garis gaya.
H = Kuat medan magnet.
catatan :
rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan
magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut:medan magnet serba sama ( homogen )
Gambar 2.2 medan
magnetik
Bila
rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya
garis-garis gaya (
) yang menembus
bidang seluar A m2 dan mengapit sudut
dengan kuat
medan adalah :
= B.A Sin
Satuanya : Weber.
c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya
Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan
menjadi dua yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang dapat ditarik
oleh magnet disebut benda magnet.
v Benda
diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya
emas.
v Benda
paramagnetik : bahan yang dapat
ditarik
dengan lemah oleh magnet.
Contohnya: aluminium
v Benda
feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar,
sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai
beberapa ribu. Contoh: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu (
almico )
3.
Medan magnet di sekitar penghantar berarus
a. Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan
seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam
kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya. Kesimpulan
: Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Gambar 2.3 percobaan
Oerstad
Cara
menentukan arah perkisaran jarum.
v Bila
arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum
berkisar ke arah ibu jari.
v Bila
arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola
garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada
sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat. Kesimpulan
: Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang
berpusatkan pada arus tersebut.
Gambar 2.4 pola
garis-garis gaya disekitar arus lurus
Cara
menentukan arah medan magnet
Bila
arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan
menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum BIOT SAVART.
Definisi
: Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan
panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan
jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
k
adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
k =
= 10-7
(2.8)
Vektor
B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika
l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =
(2.9)
Persamaan
ini disebut hukum Ampere.
4. Induksi Magnetik
Induksi
magnetik di sekitar arus lurus.
Besar
induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
B =
.
(2.10)
B
dalam W/m2
I
dalam Ampere
a
dalam meter
Kuat
medan dititik
H =
=
=
(2.11)
mr udara = 1
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :
(2.12)
Induksi
Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
Gambar 2.5 gambar
induksi magnetik di pusar arus lingkaran
Titik
A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A
dirumuskan :
Jika
kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
B =
.
atau B =
.
Induksi
magnetik di pusat lingkaran.
Dalam
hal ini r = a dan a =
900
Besar
induksi magnetik di pusat lingkaran.
B =
.
(2.13)
B
dalam W/m2.
I
dalam ampere.
N
jumlah lilitan.
a
jari-jari lilitan dalam meter.
Arah
medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Jika
arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide
adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus
listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan
tangan.
Gambar 2.6 Solenoida
Besar
induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari
penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1. Banyaknya
lilitan pada dx adalah :
atau n dx, n
banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P.
Bila
1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka a1= 0 0 dan a2 = 180 0
Induksi
magnetik di tengah-tengah solenoide :
Bila
p tepat di ujung-ujung solenoide a1=
0 0 dan a2 =
90 0
Toroida
Sebuah
solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan
lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida.
n
dapat diganti dengan
N
banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
5. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara
kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat
melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet
mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak
lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan.
Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B,
maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil
yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat
dirumuskan sebagai :
F = B I
sin a (2.19)
F
= gaya Lorentz.
B
= induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
a = sudut yang
diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus.
Kedalam
kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua
kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya
sebagai berikut :
Dilihat
dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam
kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz
pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama
dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.
Gambar 2.7 gaya
Lorentz
Kesimpulan
:
Arus listrik yang sejajar
dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak.
Bila
jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :
Besar
gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
Besar
gaya Lorentz tiap satuan panjang
F
tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip
dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila
kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
Untuk
I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan
:
1 Ampere adalah kuat arus
dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar
2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik.
Pertambahan
energi kinetik.
Partikel
A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba sama, kuat
medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE,
oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan :
Usaha
yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d (2.26)
Usaha
yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
v1
kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan
listrik sejauh d.
Lintasan
partikel jika v tegak lurus E.
Didalam
medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan
positif dengan kecepatan vx.
Dalam
hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan
sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh
sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik,
lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.
Kecepatan
pada saat meninggalkan medan listrik.
Arah
kecepatan dengan bidang horisontal q :
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Besar
gaya Lorentz pada partikel.
Pada
arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F = B . I .
sin a (2.31)
Arus
listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab
itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
F
= B .
. v . t sin a
F = B . q . v sin a (2.32)
F
adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar
induksi magnetik medan magnet, a
sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan
partikel bermuatan dalam medan magnet.
Gambar 2.8 Medan
magnet
Tanda
x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F = B . q . v (2.33)
Vektor
F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet
dengan lintasan bentuk : LINGKARAN. Gaya
centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
R =
R
jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m
massa partikel.
v
kecepatan partikel.
q
muatan partikel.
Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di
buka : Ibu jari menunjukkan ( i ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah
telapak tangan menunjukkan ( F )
Gambar 2.9 arah gaya
Lorentz dengan kaidah tangan kanan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai
berikut:
1.
Bunyi
hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik
menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya”.
2.
Medan
magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
3.
Medan
magnet di sekitar penghantar berarus ada beberapa misalnya saja pada penghantar
lurus berarus, penghantar melingkar dan disekitar kumparan.
B.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu:
1.
Diharapkan kepada para pembaca
agar memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini.
2.
Diharapkan agar
pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi medan magnet yang sekiranya ada tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
3.
Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar
dapat menambah wawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar